Desa Trunyan adalah salah satu aset wisata dari Kabupaten
Bangli,Bali. Desa ini memiliki tradisi pemakaman yang sangat unik dan sudah
sangat terkenal yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara .
Trunyan adalah salah satu desa yang terletak di pinggir Danau Batur, Kecamatan
Kintamani,Bangli, Bali. Desa Trunyan memiliki tradisi unik yang dilakukan
masyarakat sejak dahulu hingga sekarang, yaitu Desa Adat Trunyan memiliki
aturan mengenai tatacara penguburan mayat bagi warganya. Di desa ini dibedakan menjadi tiga jenis kuburan bagi tiga jenis kematian.
Apabila seorang warga Trunyan
meninggal secara wajar maka mayatnya akan di tutupi kain putih,diupacarai,
kemudian mayatnya diletakkan tanpa dikubur di bawah pohon besar bernama pohon
Taru Menyan dan betempat yang bernama Sema Wayah dan mayat akan diantar menuju
Sema Wayah menggunakan boat. Namun, apabila penyebab kematiannya tidak wajar
misalnya karena kecelakaan,bunuh diri, atau dibunuh orang, mayatnya akan diletakkan
di lokasi yang bernama Sema Bantas. Sedangkan untuk mengubur bayi dan anak
kecil atau warga yan sudah dewasa tapi belum menikah mayatnya akan diletakkan
di lokasi yang bernama Sema Muda.
Di Bali mayat biasanya dibakar
atau dikubur, dan perbedaan inilah yang membuat tradisi desa Trunyan sangat
unik karena jenazah diletakkan hingga membusuk tetapi tidak . Posisi jenazah
berjejer bersanding dengan jenazah lainnya, jenazah tersebut masih lengkap
dengan kain yang sebagai pelindung tubuh sewaktu prosesi dan hanya tampah
wajahnya dari celah-celah bambu atau yang disebut dengan Ancak Saji. Ancak saji
adalah anyaman bambu berbentuk segitiga sama kaki yang berfungsi untuk
melindungi jenazah dari binatang buas.
Untuk
berkunjung ke Desa Trunyan penyunjung bisa melalui jalur darat dengan waktu 45
menit dari penelokan, atau pengunjung juga bisa melalui akses dermaga
di Kedisan dengan menggunakan boat yang telah
disiapkan. Untuk menjangkau kuburan Trunyan atau Sema Wayah,
pengunjung dapat melalui dua cara, yakni lewat Pelabuhan Kedisan dan lewat Desa
Trunyan.
Apabila lewat Desa Trunyan, pengunjung hanya menjangkau
sekitar 15 menit perjalanan boat menyusuri pinggir Danau Batur. Jika lewat dermaga, pengunjung bisa
menempuh perjalanan boat sekitar 45 menit menyeberangi Danau Batur. Pengunjung
dapat menyiapkan uang Rp 500.000 pulang-pergi sekali carter, biasanya sudah
satu paket dengan jasa pemandu. Perahu sampan juga tersedia, cocok buat
wisatawan yang berpasangan.
Berkunjung ke Trunyan bisa dijadikan satu paket tur ketika Anda sedang berkunjung ke Kintamani dan Danau Batur. Dari setiap sudut mana pun, Gunung Batur akan menyajikan daya pesonanya yang menyimpan tradisi unik. Kesibukan masyarakat mencari ikan dan mengurus keramba ikan adalah pekerjaan sehari-hari penduduk lokal di sana.
Berkunjung ke Trunyan bisa dijadikan satu paket tur ketika Anda sedang berkunjung ke Kintamani dan Danau Batur. Dari setiap sudut mana pun, Gunung Batur akan menyajikan daya pesonanya yang menyimpan tradisi unik. Kesibukan masyarakat mencari ikan dan mengurus keramba ikan adalah pekerjaan sehari-hari penduduk lokal di sana.
sudah ada penelitian mengenai pohon tersebut belum ya, mbak?
BalasHapuspohon trunyan tersebut merupakan pohon yang sudah tua, sehingga pohon tersebut dilindungi. maaf saya kurang mengetahui mengetahui sudah atau belumnya dilakukan penelitian mengenai pohon itu
Hapus